Pernah dengar istilah lateral thinking atau berpikir lateral? Ini bukan sekadar mikir out of the box, ya! Berpikir lateral itu pendekatan pemecahan masalah yang kreatif dan nggak konvensional. Jadi, alih-alih cuma ngikutin jalur logika biasa, kita diajak buat mikir ke segala arah, nyari sudut pandang baru, dan bahkan 'melompat' dari asumsi-asumsi yang udah ada. Intinya, gimana caranya nemuin solusi yang nggak kepikiran sebelumnya.
Bayangin gini, kamu lagi mau bikin kopi tapi nggak ada sendok buat ngaduk. Kalau mikir linear, kamu pasti langsung nyari sendok, atau nyerah dan nggak jadi minum kopi. Nah, kalau pake mikir lateral? Bisa aja kamu pake sumpit, tangkai sikat gigi bersih, atau bahkan kocok aja gelasnya. Solusinya nggak lazim, kan? Tapi efektif!
Kita ambil contoh lain yang lebih seru. Once upon a time, kamu punya janji penting tapi tiba-tiba kunci mobil hilang entah ke mana. Udah diobrak-abrik semua tempat, nggak ketemu juga. Panik nggak? Pasti!
Solusi lateral thinking-nya, daripada terus-terusan nyari kunci yang nggak ketemu, coba ubah fokusnya. Mungkin kamu bisa mikir, "Apa tujuan aku harus nyetir mobil?" Jawabannya kan "Supaya bisa sampai di tempat janji."
Nah, dari situ, kamu bisa cari alternatif lain kan? Bukankah bisa pesen ojol atau taksi, bisa minta tolong teman atau anggota keluarga buat nganterin, bisa naik kendaraan umum kalau memungkinkan, atau kalau janjinya nggak terlalu jauh, bisa coba jalan kaki atau naik sepeda.
Kuncinya adalah jangan terpaku pada masalah kunci mobil yang entah dimana rimbanya, tapi fokus pada tujuannya. Dengan begini, kamu nggak buang waktu buat hal yang nggak pasti, dan bisa langsung cari jalan keluar. Ini nunjukkin gimana lateral thinking membantu kita lepas dari belenggu asumsi bahwa "karena kunci nggak ada, maka aku nggak jadi pergi." Jadi lebay nggak sih?
Edward de Bono, sosok di balik konsep lateral thinking, dalam bukunya Lateral Thinking: A Textbook of Creativity, mengajak kita untuk melatih diri dalam menghasilkan ide-ide baru dan kreatif dengan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga membuka peluang solusi yang lebih luas dan inovatif.
Kuncinya adalah jangan terpaku pada masalah kunci mobil yang entah dimana rimbanya, tapi fokus pada tujuannya. Dengan begini, kamu nggak buang waktu buat hal yang nggak pasti, dan bisa langsung cari jalan keluar. Ini nunjukkin gimana lateral thinking membantu kita lepas dari belenggu asumsi bahwa "karena kunci nggak ada, maka aku nggak jadi pergi." Jadi lebay nggak sih?
Edward de Bono, sosok di balik konsep lateral thinking, dalam bukunya Lateral Thinking: A Textbook of Creativity, mengajak kita untuk melatih diri dalam menghasilkan ide-ide baru dan kreatif dengan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga membuka peluang solusi yang lebih luas dan inovatif.
Berpikir lateral adalah cara berpikir yang sengaja mencari solusi kreatif dengan cara yang tidak biasa atau di luar jalur pemikiran logis yang konvensional.Intinya, lateral thinking itu alat buat mengubah cara kita melihat masalah dan menemukan ide-ide baru yang segar. Jadi, yuk mulai latih kemampuan ini biar hidup makin gampang dan kreatif!
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar