Recent Posts

Kisah Hangat "Me Time" Emak-Emak di Balik Rutinitas

5/17/2025
Yaheline

Di tengah hiruk pikuk rutinitas rumah tangga dan pekerjaan yang tak ada habisnya, seringkali emak-emak mencari celah untuk sejenak melepaskan diri. Salah satu cara yang populer dan terbukti efektif adalah melalui kegiatan jalan-jalan santai bersama teman-teman circle-nya. Lebih dari sekedar healing atau menikmati kuliner baru, momen ini menjadi ruang berharga untuk merajut kebersamaan, berbagi cerita, dan mengisi kembali energi.

Sebut saja Sania (38), ibu dua anak yang aktif dalam kelompok arisan kompleknya, kegiatan "kumpul-kumpul" bulanan ini adalah oase di tengah padatnya jadwal. 
"Jujur, kadang saya merasa seperti robot di rumah. Mengurus anak, suami, pekerjaan, dan bla..bla...rasanya tidak ada habisnya. Nah, saat kumpul dengan teman-teman ini, saya bisa benar-benar jadi diri sendiri", ungkapnya.

Lebih lanjut, Sania menjelaskan bahwa kegiatan mereka tidak melulu soal menghabiskan uang. Seringkali, mereka memilih untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di Bogor, mencoba kuliner baru, atau sekadar duduk bercerita di taman. 
"Yang penting itu kebersamaannya. Kita bisa barter cerita, berbagi tips mengasuh anak, bahkan kadang saling memberikan semangat saat ada yang sedang punya masalah", tambahnya.
Hal senada juga diungkap, sebut saja Fitri (40), anggota kelompok pengajian yang rutin mengadakan kegiatan jalan-jalan setiap tiga bulan sekali. Mereka seringkali memilih destinasi yang memiliki nilai budaya atau sejarah, seperti kampung tematik atau masjid bersejarah, sehingga kegiatan ini juga menjadi ajang menambah wawasan. Menurutnya, kegiatan ini mempererat tali silaturahmi di antara anggota.
"Setelah mengikuti pengajian, biasanya kita merasa lebih dekat secara spiritual. Nah, dengan adanya kegiatan seperti ini, kedekatan itu semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari", jelas Fitri. 
Psikolog keluarga, Dra. Nuni Anggraini, M.Psi., menjelaskan bahwa kegiatan berkumpul dan bersosialisasi, terutama bagi ibu rumah tangga, memiliki dampak positif yang signifikan. 
"Rutinitas yang monoton dan tuntutan peran ganda bisa menimbulkan stres. Dengan memiliki waktu untuk diri sendiri dan berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki pemahaman yang sama, para ibu dapat merasa lebih rileks, dihargai, dan memiliki dukungan emosional yang kuat", paparnya.
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi risiko perasaan terisolasi. 
"Ketika mereka berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atau sekadar didengarkan, itu memberikan validasi dan rasa aman. Hal ini akan berdampak positif pada suasana hati mereka secara keseluruhan, yang pada akhirnya juga akan berpengaruh baik pada keluarga", ujarnya.

Tentu saja, agar kegiatan ini tetap memberikan manfaat positif, komunikasi yang baik dengan pasangan menjadi kunci utama. Sania dan Fitri sama-sama menekankan pentingnya saling terbuka dan memberitahukan rencana kegiatan kepada suami. 
"Alhamdulillah, suami saya sangat mendukung. Dia tahu kalau saya senang dan punya waktu untuk 'me time', saya juga akan lebih semangat saat kembali ke rumah", ungkap Sania.
Kebiasaan healing dengan circle-nya, bagi emak-emak bukan sekadar kegiatan rekreasi semata. Di baliknya, terjalin kebutuhan akan dukungan sosial, ruang untuk berekspresi, dan kesempatan untuk sejenak melepaskan diri dari rutinitas. 

Momen-momen kebersamaan inilah yang seringkali menjadi penguat dan penyegar, membuat para emak kembali ke rumah dengan energi baru dan hati yang lebih bahagia, siap untuk kembali menjalankan peran mereka dengan optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar