Recent Posts

Solilokui, Bebas dari Belenggu Materi

7/26/2025
Yaheline

Lemari ini, penuh dengan pakaian yang jarang kupakai. Rak-rak itu, dijejali buku-buku yang kubeli tapi tak sempat kubaca, dan koleksi perkakas itu penuhi workbench, diam tak difungsikan. Setiap sudut rumah ini seperti berteriak, 'Beli aku! Simpan aku! Kau membutuhkanku!'

Awalnya percaya semua ini akan membawakan kebahagiaan, mengisi kekosongan yang entah di mana. Aku mengikuti tren, menimbun lebih banyak, lebih banyak lagi. Namun, yang kudapatkan hanyalah tumpukan kekhawatiran, khawatir barang rusak, khawatir ketinggalan zaman, khawatir bagaimana menyimpannya.


Anehnya, semakin banyak yang kumiliki, semakin sedikit ruang yang kurasakan di dalam diriku. Pikiran ini terus-menerus disibukkan oleh daftar belanjaan, perawatan, atau keinginan akan hal yang baru. 

Ketenangan batin? Itu hanyalah bisikan samar yang tenggelam di bawah riuhnya keinginan materi. Aku merasa terperangkap, tercekik oleh barang-barang yang seharusnya mempermudah hidupku, tetapi justru mengikatku.

Sekarang, ada suara lain yang berbisik, lebih lembut, lebih meyakinkan. Sebuah dorongan untuk melepaskan. Untuk memangkas. Untuk meminimalisir. Bukan karena aku tidak menghargai keindahan atau fungsi, tetapi karena aku merindukan sesuatu yang lebih dalam.


Aku merindukan spiritualitas, kedamaian yang tak tergantung pada kepemilikan. Aku ingin melonggarkan genggamanku pada dunia fisik, agar tanganku bisa terbuka lebar untuk menerima sesuatu yang tak terlihat, tak teraba, namun jauh lebih substansial.

Terbayang, sebuah rumah yang lapang, bukan karena ukurannya, melainkan karena minimnya barang. Sebuah pikiran yang jernih, bebas dari keinginan yang tak ada habisnya. Energi yang tidak terkuras untuk mengejar atau mempertahankan, melainkan terfokus pada pertumbuhan jiwa, pada koneksi yang lebih tinggi.


Mungkin, dengan mengurangi yang tampak, aku bisa menemukan yang tak tampak. Mungkin, dalam kekosongan materi, aku akan menemukan kepenuhan spiritual yang sejati.

Aku harus berani melepaskan. Aku harus mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar